Jika selama ini kau dengar kata kata : bahaya akan marahnya seorang pendiam, maka kataku bahaya juga akan diamnya seorang yang biasa bicara.
Barusan kubaca, katanya amarah itu memang sifat dasar manusia. Namun, Allah/Tuhan menjanjikan, bagi orang orang yang mampu menahan amarahnya, maka Dia menjanjikan orang tersebut di akhirat kelak bisa memilih satu bidadari yang diinginkannya.
Pertanyaannya, bidadari itu sebenarnya laki-laki atau perempuan?
Dalam konteks agama yang kutahu, aku sering mendengar : lakukan A, maka kelak Tuhan menjanjikan bidadari-bidadari bagimu kelak.
Boom!
Lalu orang ini, yang biasanya laki-laki, melakukan bom bunuh diri demi dapat bidadari.
Jadi, konotasinya bidadari itu perempuan. Yes?
Di acara TV yang sedang kutonton saat ini, seorang host acara mengomentari dua wanita di belakangnya sebagai bidadari-bidadari cantik.
Nah kan. Jadi bidadari itu perempuan?
Jadi, jika kelak jika seseorang mampu menahan amarahnya dan dijanjikan bidadari, aku yang perempuan ini kelak dijanjikan apa ya, jika mampu menahan amarahku? Bidadari untuk mengerjakan pekerjaan rumah, atau sebagai teman curhat?
Ngomong-ngomong, apakah masih ada nafsukah di akhirat kelak? Jika sudah tak ada nafsu, mengapa perlu dijanjikan bidadari untuk menemani?